“Coba kalau muka aku cantik, pasti dia suka sama aku”
Dari kejadian sederhana diatas, kita akan selalu merasa diri kita kurang dan selalu merasa insecure. Hal ini juga makin diperparah dengan adanya standar kecantikan yang terbentuk dalam masyarakat. Di Indonesia sendiri, banyak orang yang beranggapan bahwa perempuan yang berkulit putih akan dianggap cantik. Selain kulit yang putih, standar kecantikan lain yang sering disebutkan oleh warganet adalah badan ramping, muka yang glowing, dan lain-lain. Tingginya standar kecantikan tersebut membuat perempuan menjadi selalu merasa insecure.
Standar kecantikan yang entah tiba-tiba terbentuk di dalam masyarakat itu semakin diperparah dengan tindakan masyarakat yang kerap kali menghujat fisik seseorang atau biasa kita kenal sebagai body shaming. Penlis sendiri pun pernah mendapat kata-kata yang mengarah pada body shaming itu sendiri, seperti “kok lo gendutan sekarang?” “kenapa jadi berjerawat gitu muka lo?” dan lain-lain. Omongan-omongan yang dilontarkan orang yang saya percaya membuat saya selalu merasa kurang, dan saya yakin, bukan hanya saya yang merasakan seperti itu, perempuan di luar sana pasti pernah merasakannya.
Keadilan sosial bagi orang yang good-looking!
Pasti sebagian kalian pernah mendengar kata-kata diatas dan pernah berpikir bahwa hal itu benar dikarenakan orang yang good-looking mempunyai privilese yang sangat banyak. Manusia yang dianggap sebagai good-looking person dianggap cenderung mudah diterima oleh sosial dan dengan mudah mendapat atensi yang banyak dari publik. Keadaan tersebut menyebabkan seseorang sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang-orang yang dianggap good-looking. Selanjutnya, mereka mulai menyalahkan keadaan dan juga menyalahkan orang lain. Contoh sederhananya bisa ditemukan pada media sosial. Ketika orang yang dianggap good-looking mengatakan bahwa ia insecure akan langsung dihujat oleh netizen. Padahal, insecurity bisa dirasakan oleh siapapun di dunia ini.
Untuk kalian yang sedang/pernah merasa insecure dan pernah berada di posisi itu, kalian harus ingat bahwa kalian tidak bisa terus-terusan menyalahkan diri kalian. Pada kenyataannya, fisik bukanlah segala-galanya. Yakinlah bahwa masih banyak orang yang akan menerima segala kekurangan kalian. Mungkin kalian belum menemukan orang yang penulis maksud. Suatu saat nanti, akan ada seseorang tulus menerima kalian. Saya sendiri sedang merasakan seperti itu. Saya selalu merasa diri saya tidak cantik, tetapi lingkungan sekitar saya masih bersikap baik pada saya. Dunia memang kadang tidak terlalu berpihak pada saya, tapi saya masih bisa bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang yang positif dan bermanfaat buat saya. Saya mempunyai sahabat, pacar, dan teman-teman yang selalu mendorong saya ke arah yang lebih baik. Jika kita tetap berlaku baik pada orang lain, maka akan banyak orang yang akan baik dengan kita juga.
Every woman has its own beauty
Percaya atau tidak, setiap individu punya keunikannya masing-masing. Saya mempunyai gigi yang tidak rapi dan sering merasa itu sangat jelek, tetapi saya menerima kekurangan tersebut. Saya jadikan hal tersebut sebagai keunikan saya. Jangan terus-terusan melihat hal-hal yang buruk dari kita. Daripada bersikap seperti itu, sebaiknya kita menjadikan insecurity kita sebagai motivasi untuk terus berbenah diri dan menjadi versi terbaik bagi diri kita. Pacar saya pernah berkata, "rawatlah diri kamu untuk kamu sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain". Sama ketika kita berolahraga, kita harus meyakinkan diri kita bahwa berolahraga itu semata-mata kesehatan, bukan untuk kurus.
Semua wanita itu aslinya cantik. Saya sendiri terkadang merasa diri saya cantik, hanya saja saya belum glow up. Saya masih belum bisa membeli skincare karena saya merasa belum punya uang. Oleh karena itu, saya terus mengemban pendidikan untuk investasi diri saya di masa depan nantinya. Percayalah, semua orang akan glow up pada waktunya. Glow up juga bukan semata-mata hanya fisik. Arti glow up sendiri itu tergantung persepsi orang masing-masing. Bagi saya sendiri, glow up itu seperti menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, menjadi lebih pintar, memiliki kemampuan public speaking yang bagus, dan lain-lain.
Self love itu sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dilakukan
Mencintai diri sendiri bukan berarti kamu pasrah dengan keadaan. Mencintai diri sendiri adalah perasaan dimana kita menyadari bahwa diri kita ini ialah individu yang berharga. Kita bisa menerima segala kekurangan yang ada dalam diri kita. Di sisi lain, self love juga mengajarkan kita untuk terus menghargai segala kelebihan dan kekurangan kita. Kita bisa mempergunakan kelebihan maupun kekurangan kita untuk hal yang bermanfaat. Kalian harus percaya bahwa manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perlu diingat bahwa self love disini tidak sebatas pada fisik saja, melainkan menyadari kemampuan yang ada di dalam diri kalian. Bisa jadi kamu punya kemampuan yang tidak dimiliki oleh banyak orang, seperti kamu pintar berbahasa Inggris ataupun memiliki keunggulan dalam menggambar. Terus asah diri kamu, untuk menjadi versi terbaik bagi diri kamu.
Kamu adalah orang yang hebat. Karena itulah, kamu diciptakan. Jangan sering bernegative thinking pada diri sendiri. Saatnya untuk fokus pada pengembangan diri dan potensi yang kalian punya. Asah terus hingga akhirnya hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi kalian.
Lalu bagaimana aku memulai untuk mencintai diri sendiri?
Self love bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal yang paling utama ialah treat yourself kindly and be kind to yourself. Kalian bisa memulai dengan menonton film kesukaan kalian, tidur yang cukup, membaca buku yang dapat menenangkan hati, dan masih banyak lagi. Lakukan kegiatan yang kalian sukai dan jadilah seseorang yang produktif. Ucapkan hal-hal yang baik pada diri sendiri.
- "Be proud of who you are, and not ashamed of how someone else sees you"
0 komentar:
Posting Komentar